spot_img
Monday, November 18, 2024
spot_img
HomeSukabumiSosialisasi Pencegahan Perundungan di SMPN 1 Bojonggenteng: P2TP2A Sukabumi Hadirkan Psikolog untuk...

Sosialisasi Pencegahan Perundungan di SMPN 1 Bojonggenteng: P2TP2A Sukabumi Hadirkan Psikolog untuk Meningkatkan Kesadaran Siswa

-

 

Sukabumi  Kabupaten,  Bossnewsmedia.com – Ratusan siswa-siswi SMPN 1 Bojonggenteng mengikuti sosialisasi pencegahan perundungan (bullying) yang diselenggarakan oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Sukabumi. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menciptakan lingkungan sekolah yang aman dan nyaman bagi anak-anak serta meminimalisir terjadinya kekerasan di sekolah.

Sosialisasi pencegahan perundungan (bullying) di sekolah-sekolah di Kabupaten Sukabumi terus digencarkan oleh Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Sukabumi. Pada kegiatan road show kali ini, SMPN 1 Bojonggenteng yang berlokasi di Kampung Nyalindung, RT 14/06, Desa/Kecamatan Bojonggenteng, menjadi tujuan terakhir dari rangkaian sosialisasi tersebut.

Kegiatan sosialisasi ini dihadiri oleh Plt Camat Bojonggenteng Heri, Kapolsek Bojonggenteng IPTU Sopyan, perwakilan Danramil 0607-12/Parungkuda, Kepala Sekolah SMPN 1 Bojonggenteng Henra Hayani M.Pd, Kepala KUA Bojonggenteng, Ketua PGRI Bojonggenteng dan juga Ketua FSKS Bojonggenteng Yulius Abdillah,serta ratusan siswa-siswi SMPN 1 Bojonggenteng.

 

Ketua P2TP2A Kabupaten Sukabumi, Dra,Hj.Yani Jatnika Marwan, dalam sambutannya menyampaikan bahwa program sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada anak-anak tentang bahaya perundungan, serta mengajak mereka untuk menciptakan lingkungan sekolah yang lebih aman dan nyaman. “Kami ingin menghindarkan anak-anak dari kekerasan dan bullying, serta diskriminasi di satuan pendidikan. Sosialisasi ini juga sejalan dengan upaya mewujudkan Kabupaten Sukabumi sebagai Kabupaten Layak Anak,” ujarnya.

Yani Jatmika juga menegaskan bahwa selama menjalankan tugasnya, P2TP2A telah menangani empat kasus perundungan yang telah masuk ke ranah hukum. Namun, karena para pelaku masih berstatus anak-anak, proses hukum diselesaikan melalui mediasi atau diversi. “Kami berharap kasus-kasus perundungan tidak terulang kembali dan anak-anak bisa belajar dalam lingkungan yang lebih kondusif,” tambahnya.

Sementara itu, Psikolog Joko Kristianto yang turut hadir sebagai narasumber, memberikan pemahaman kepada siswa-siswi bahwa fokus pada kegiatan positif, seperti belajar dan berprestasi, adalah kunci untuk menghindari perilaku negatif, termasuk bullying.

“Anak-anak yang sibuk dengan aktivitas positif cenderung tidak terlibat dalam hal-hal buruk. Sebaliknya, mereka yang memiliki banyak waktu luang dan tidak fokus, sering kali mengarah pada perilaku negatif,” jelasnya.

Kepala Sekolah SMPN 1 Bojonggenteng, Henra Hayani M.Pd, menyambut baik sosialisasi ini dan mengaku bahwa sekolahnya pernah menghadapi kasus perundungan dalam bentuk ejekan ringan antar siswa. Namun, masalah tersebut sudah ditangani dengan baik oleh pihak sekolah. “Kami selalu berupaya mencegah perundungan dengan memberikan nasihat kepada siswa dan memastikan guru-guru selalu hadir mengawasi anak-anak, baik di dalam maupun di luar kelas,” katanya.

Henra juga mengungkapkan rasa syukur atas perhatian yang diberikan oleh pemerintah Kabupaten Sukabumi melalui program P2TP2A ini. Menurutnya, sosialisasi tersebut sangat bermanfaat bagi anak didik, baik di sekolah maupun di masyarakat, di masa kini dan masa depan.

Plt Camat Bojonggenteng, Heri, juga memberikan apresiasi atas terselenggaranya sosialisasi ini. Ia berharap, kegiatan ini dapat meminimalisir kasus perundungan di dunia pendidikan, sehingga siswa-siswi bisa lebih fokus belajar dan meningkatkan kompetensi diri mereka. “Dengan sosialisasi ini, kita berharap bisa melahirkan generasi yang unggul, tangguh, cerdas, dan berkualitas sebagai generasi emas di tahun 2045,” tuturnya.

Melalui sosialisasi yang digelar di SMPN 1 Bojonggenteng, diharapkan kesadaran siswa-siswi tentang pentingnya menjaga perilaku positif dan menghindari perundungan semakin meningkat.

Reporter  Yulius A

Related

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Trending