Sukabumi Kabupaten,Bossnewsmedia.com – Isu gender merupakan salah satu isu utama dalam pembangunan. Pada taraf internasional isu gender menjadi salah satu tujuan dalam Sustainable Development Goal’s (SDG’s) yaitu tujuan ke-5 “Mencapai Kesetaraan Gender dan Memberdayakan Perempuan”. Isu gender juga tetap menjadi salah satu pengarusutamaan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah (Nasional) RPJMN 2020-2024 dan Rencana Strategis (Renstra) KKP 2020-2024.Pengarusutamaan gender (PUG) merupakan strategi untuk mengintegrasikan perspektif gender ke dalam pembangunan mulai dari penyusunan kebijakan, perencanaan, penganggaran, serta pemantauan dan evaluasi. PUG mewarnai pelaksanaan program prioritas KKP yaitu (1) Perluasan wilayah konservasi dengan target 30% sebagai wilayah konservasi tertutup, untuk menjaga fungsi serapan karbon dan menjadi tempat pemijahan ikan, (2) Penerapan kebijakan penangkapan ikan secara terukur berbasis pada kuota berdasarkan zonasi, (3) Pembangunan budidaya laut, pesisi, dan darat yang berkelanjutan serta ramah lingkungan, (4) Pengawasan dan pengendalian kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil; dan (5) Penerapan program
“Bulan Cinta Laut“ sebagai komitmen Indonesia untuk menjaga wilayah laut bersih dan bebas sampah plastik.Implementasi PUG di Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berdasarkan penilaian dari Kementerian Pemeberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) selau meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2013, capaian implementasi PUG KKP pada Anugerah Parahita Ekapraya (APE) mendapatkan Kategori Pratama, kemudian pada tahun 2014, 2016, dan 2018 meningkat menjadi Kategori Madya, Utama, dan Mentor. Salah satu langkah untuk meningkatkan capaian dan kualitas implementasi PUG KKP adalah dengan melakukan penguatan pada 7 (tujuh) prasyarat PUG, yakni: komitmen, kebijakan, kelembagaan, sumber daya (SDM dan Anggaran), data terpilah, alat analisis, dan partisipasi masyarakat.
Perikanan tidak dapat mewujudkannya sendiri, tetapi perlu melakukan kerja sama penta helix dengan melibatkan akademisi, pelaku usaha swasta, Lembaga Swadaya Masyarakat dan media. Dengan menjalin kerja sama dengan pihak lain, diharapkan dapat menghasilkan sinergitas program dan kegiatan agar lebih efektif, efisien dan mempunyai daya jangkau yang lebih luas.Salah satu mitra dalam pelaksanaan realisasi PUG Ditjen PDSPKP adalah Gerakan Ingat Selamat Layar Indonesia (GISLI). GISLI merupakan wadah bagi seluruh elemen masyarakat yang peduli terhadap keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan laut. Ditjen PDSPKP dan GISLI telah sepakat bekerja sama dan tertuang dalam Perjanjian Kerja sama (PKS) Nomor :
01/PDSPKP/KKP/PKS/VII/2023 dan Nomor : K/014/S01-GSL/EXT-PDSPKP/VII/2023
tentang Pembinaan Masyarakat Pesisir di Bidang Pengolahan Hasil Kelautan dan Perikanan. Kerja sama ini memberikan bukti bahwa kepedulian GISLI tidak hanya terhadap keselamatan nelayan saja tetapi juga peduli terhadap keluarganya dengan berkolaborasi dengan Ditjen PDSPKP untuk meningkatkan kapasitas bagi keluarga nelayan (istri dan anak nelayan) untuk dapat memiliki mata pencaharian alternatif. Hal ini sangat penting untuk antisipasi apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan selama kepala keluarganya melaut.Berkaitan dengan hal tersebut, maka Ditjen PDSPKP akan menyelenggarakan
“Workshop Pengarusutamaan Gender (PUG) Direktorat Jenderal Penguatan Daya
Saing Produk Kelautan dan Perikanan” di Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Pelabuhanratu, di Kecamatan Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi, Provinsi Jawa Barat.
Adapun Dasar Hukumnya yaitu Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 9 Tahun 2000 tentang Pengarusutamaan Gender (PUG) dalam Pembangunan Nasional,Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan, serta berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan Perencanaan dan Penganggaran Responsif Gender untuk
Kementerian/Lembaga,Surat Edaran Bersama Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri dan Menteri KPPPA Nomor 270/M.PPN/11/2012; SE-33/ MK.02/2012; 050/4379A/SJ; SE 46/MPP-PA/11/2012 tentang Strategi Nasional Pengarusutamaan Gender (PUG) Melalui Perencanaan dan Penganggaran.
Sabtu,(28/10/23).
Kepala Dinas Perikanan Kab.Sukabumi Nunung Nurhayati,S.Sos,KP,M.Si dilokasi kegiatan Menyampaikan
” Tujuan kegiatan ini adalah Meningkatkan pemahaman bagi seluruh stakeholder tentang peran PUG,Memberikan pemahaman kepada para peserta (nelayan dan istri-istri nelayan)
mengenai pangarusutamaan gender dalam pembangunan kelautan dan
perikanan dan Penguatan peran istri nelayan serta pemahaman dalam keselamatan berlayar ” tandasnya.
Peserta yang diundang dalam kegiatan ini kurang lebih 150 orang yang terdiri dari Nelayan dan ibu-ibu istri nelayan, mitra kerja sama (GISLI) dan unit kerja Ditjen PDSPKP.
Hadir dalam kegiatan tersebut Kapolres Sukabumi,Kadis Perikanan Kab.Sukabumi,Camat Palabuhanratu,para Narasumber yang terdiri atas Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan akan membuka acara,Sosialiasi PUG oleh Sri Institute yang akan menyampaikan materi tentang
“Penguatan Peran Istri Nelayan dalam Rangka Kesetaraan Gender untuk Menciptakan Peningkatan Nilai Tambah Produk”,GISLI menyampaikan materi tentang “Istri Nelayan sebagai Agen Sosialisasi Budaya Keselamatan Maritim”,Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) menyampaikan materi tentang “Pemahaman tentang bahaya narkoba “.
Red